Sabtu, 16 Agustus 2008

Sajak-sajak

Sajak-Sajak Sederhana


.........
Awan begitu berwarna ketika wajahmu terlukis di angkasa
Langitpun begitu sempurna saat dirimu bernyanyi di dalam hatiku
Untaian lagu-lagu yang tercipta begitu indah saat,
Nyanyian cinta yang kau dendangkan menusuk di dalam kalbu
Andai kau tahu isi hatiku saat ini perempuanku



Separuh nyawaku hilang saat engkau membisu
Aliran darahkupun berhenti saat engkau menangis
Gita tersenyumlah......
Isilah harimu dengan setitik tawa
Tanpa sedikitpun kau mengerti
Arti cinta yang tersembunyi di dalam hati

Gelisah hatiku memikirkanmu disana
Untaian syair inilah yang bisa kupersembahkan
Tarian burung yang menyapaku setiap pagi
Akan menjadi saksi perasaanku ini
Walau kau tak tahu
Aku......


Kinasih-kinasih

Yang menguasai langit tlah menunjukku
Tuliskan bait, biar kinasih bersenandung bersamaku
Meski hingga kini enggan bersenandung
Hanya tersenyum beri sipu, dari balik tirai kebisingan dunia
Dan entah yang lainnya
Yang menjadi lagu indah
Sampai purnama ejekku benak jiwanya tetap beku
Sedangkan dia yang masih angkuh
Yang berpura benci cinta
Masihkah senyum sisakan luka?

Ah...kinasih
Baitku ikut tertawa
Bila ada cerita tentangmu
Sampai jemaring cinta buat lena
Aku minta senyumanmu
Kini sepercik saja
Biar jadi semangat jiwa penuh dosa




"kapan bukit itu berbunga"
berapa kali bunga berkembang aku tak tahu
padahal lingkaran bukit ini tlah kulewati
sedangkan senyum ku mulai layu
juwita saja telah berlari merubah arahnya
akh..buat kesal
bila bunga bernyanyi
mungkin kan indah
tapi yang bernyanyi itu lagu
lagu jauh,
aku melenguh lagi
yah bila itu terpaksa
apa boleh buat
dan ini monolog cuma aku yang tahu
oleh ; Risky




Itu ada seketika ada

kutemukan paras danau
yang dasarnya tak terlihat
sudah lintasi nafasku
tetap tak terlihat
sampai fajar, tetap hambar
apa arti ?
biru jelaga , hijau renta
kerinduan , lantunan
curi rohku sampai hilang
biar ada angin
tetap tak tenang
apa arti ?
walau kokok ayam bangunkan

Monolog

aku ingin
bulan merah lukiskan wajah
biar tunjukkan rupa yang indah
tak hanya dekat tapi semu
tak mau , terabaikan
kapan fajar berikan waktu
hirup wangi kembang baru
bila tanya tercipta...
agar yang bisu , tak lagi membatu
dan yang menjawab
yang masih ragu dan takut
pujangga seperti kentut
akhir ada 1 kata jawab semua
bisa disebut sabar
agar didapat yang jadi penutup lubang

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hostgator Discount Code