Rabu, 20 Mei 2009

101 Tahun Kebangkitan Nasional

" JATUHNYA SANG HERCULES "

20 mei 2009, 101 tahun kebangkitan nasional diselingi dengan duka bagi para korban jatuhnya pesawat hercules c-130 berdasar sumber yang kita tanya dari TKP dari 107 penumpang , 98 orang meninggal dalam kecelakaan tersebut, dan 15 lainnya luka-luka .
Sampai berita ini di turunkan petugas evakuasi masih mencari keberadaan 2 orang lainnya
dan gambar-gambar eksklusif dari saya n crew mencoba memberi gambran terhadap anda semua betapa mengenaskan hal ini terjadi







sebelum pesawat jatuh di areal persawahan pesawat terlebih dahulu menabrak rumah warga, dan inilah rumah warga yang hancur terkena badan pesawat


dan saat pesawat masih belum padam



cukup lama pesawat terbakar,sehingga banyak korban yang meninggal...inilah detik pesawat tlah padam itupun semua tim memadamkan dengan alat seadanya mengingat lokasi yang sempit tuk masuknya mobil pemadam



selain tim,dan wartawan banyak warga juga yang datang tetapi mereka hanya untuk menonton...yah begitulah gambaran orang Indonesia






inilah para korban yang telah dievakuasi




101 Hari Kebangkitan Nasional ,,, Mari Kita Renungkan !!!

by :
Risky, Onky

Sabtu, 16 Mei 2009

Dukung Penyelamatan Penyu

Salam hangat untuk pemerhati dan pecinta lingkungan,

Saat ini WWF-Indonesia sedang menggalang petisi untuk mendapatkan dukungan terhadap usaha penghentian perdagangan dan konsumsi penyu. Dukungan masyarakat sangat berarti untuk mendorong penegakan hukum bagi aktivtas-aktivitas yang melanggar hukum tersebut. Saat ini masih marak dijumpai banyak perdagangan telur, konsumi daging penyu, serta penjualan aksesoris yang terbuat dari bagian-bagian tubuh penyu, dan seharusnya aktivitas-aktivitas yang melanggar hukum tersebut dapat ditindaklanjuti oleh aparat yang berwenang.

Landasan hukum bagi upaya penegakan hukum untuk pedagang telur penyu, pedagang penyu, pedagang aksesoris dari tubuh penyu, serta bagi konsumen produk-produk tersebut sudah jelas. Di tingkat internasional ada perjanjian yang bernama CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna & Flora) - memasukkan seluruh jenis penyu dalam Appendix 1. Ini berarti bahwa penyu terancam punah, oleh karena itu berbagai bentuk perdagangan penyu sangat dilarang dan Indonesia sudah meratifikasi CITES melalui Keputusan Pemerintah no. 43 Tahun 1978. Di tingkat nasional ada UU no. 5 tahun 1990, pasal 40 yang akan menjegal para pelanggar dengan hukuman penjara maksimal 5 tahun dan denda maksimal 100 juta rupiah.

Petisi ini nanti akan dipresentasikan dalam World Ocean Conference di Manado, 11-15 Mei 2009 kepada seluruh pihak yang berwenang dan seluruh pemangku kepentingan.

Mudah-mudahan petisi ini bisa menjadi tonggak penyelamatan "Duta Laut" yang telah bertahan sejak dinosaurus ada.

salam,
tim WWF - marinebuddies.org

Rabu, 06 Mei 2009

Cinta Ada Untuk Alun

Haykal dan Widya masih terus mencari dimana Alun, sahabat mereka yang hatinya telah rapuh. Sejak mereka tahu bahwa Alun dan ibunya telah meninggalkan rumah karena diusir dari kontrakan kumuh mereka, Haykal dan Widya begitu khawatir dengan nasib sahabat mereka dan ibunya. Bagaimana tidak, ibu Alun adalah janda tua yang setiap hari hanya memungut sampah plastik dijalan, sedangkan Alun sendiri mempunyai sedikit keterbelakangan mental, dia hanya bisa mengenyam pendidikan hingga tamat SD dan di bangku SD itu pula mereka menjalin persahabatan.
Seperti anak normal lainnya, ketika Alun mulai beranjak dewasa dia juga mulai merasakan jatuh cinta. Pernah beberapa bulan sebelum Alun dan ibunya pergi, ia bercerita kepada Widya sahabatnya bahwa dia bertemu dengan Yudha seseorang yang pernah menolongnya di jalan saat ia bersama ibunya memungut sampah dijalan, saat itu ia dan ibunya dipalak oleh sekelompok preman, dan dengan sigap Yudha pun menolong Alun dengan ibunya .
Begitu pedulinya Widya terhadap sahabat sehingga ia berusaha mendekatkan Alun kepada Yudha, karena ia tahu sahabatnya kini sedang merasakan bagaimana cinta itu ada. Namun ternyata kedekatan Alun dan Yudha tidak berlangsung lama, Yudha begitu menggantungkan hubungannya terhadap Alun dan terlihat seperti mempermainkannya, selain itu akhirnya Yudha mencari wanita lain. Widya pun tahu betapa terlukanya hati Alun sahabatnya, segera ia mengajak Haykal mendatangi Yudha untuk memberi peringatan kepada Yudha
Beruntung pada akhir pekan, saat Haykal dan Widya berkeliling mencari Alun mereka melihat Yudha sedang berkumpul bersama kawan-kawannya, segera mereka berdua berlari untuk dapat menegur Yudha .
“ eh loe, kenapa loe berani bikin menangis sahabat gue ?”. Haykal geram,
“ siapa loe ?”. jawab Yudha,
“ Loe tau kan gua dan widya bela-belain loe tuk jalan sama sahabat kita karena gua dan widya kasian melihat Alun terus sedih karena cinta yang ia rasa ke loe, dan sekarang loe tinggalin dia gitu aja , maksud loe apa ???”. Haykal marah,
“ Terus sekarang gue harus apa? Jalan pikiran dia tuh susah tuk dimengerti , jadi gue minta maaf tuk semua ya, tolong sampaikan pada Alun ya !!”. Jawab Yudha santai,
“ gampang banget loe ngomong gitu ya, loe tau apa yang sekarang terjadi pada Alun ? ”. tegas Haykal,
” 2 minggu terakhir dia murung diri, selain karena hatinya yang telah sakit karena loe dia dan ibunya mendapat masalah karena ia belum membayar hutang ibunya, apa loe gak kasian ?”. ujar Widya,
” dan sekarang dia pergi bersama ibunya entah kemana, kita berdua sudah 7 hari mencarinya sejak tanggal 28 maret kemarin ! ”. lanjut Haykal.
Mendengar pernyataan 2 sahabat Alun, Yudha pun mulai tergugah hatinya. Karena jujur dalam hati kecilnya Alun adalah gadis pertama yang mencintainya dengan tulus. Dan akhirnya Yudha pun mau membantu Haykal dan Widya tuk mencari dimana Alun berada sekarang.
” oke kali ini gua akan menebus kesalahan gua, dan gua janji gak akan melukai hatinya lagi, jujur dia adalah gadis pertama yang mencintai gua dengan tulus ” jawab Yudha.
” terus sekarang ”. Haykal bingung,
” ya gua akan bantu loe berdua cari dimana Alun ! ”. pertegas Yudha,
” loe yakin ?”. sela Widya,
” gua yakin, lagian kata loe ini juga karena gua kan ! ”. lanjut Yudha,
” oke besok bersama kita cari dimana Alun berada bersama ”. jawab Haykal dan Widya.
Di hari berikutnya, mereka berpencar mencari dimana Alun. Kali ini Widya pergi bersama Yudha tuk mencari tahu benarkah Yudha mencari Alun dengan ketulusan hatinya atau tidak. Dan ternyata benar saat mereka mencari bersama Widya merasa Yudha benar mencari Alun dengan tulus dan penuh harap agar dia dapat bertemu kembali dan meminta maaf kepada Alun.
Tiga hari telah berlalu, Akhirnya secercah harapan tuk mereka pun ada. Sore ,sepulang sekolah saat Yudha dan Widya melintasi daerah kolong jembatan di wilayah Manggarai, mereka melihat sosok ibu separuh baya di pojok daerah itu.
“Yud’ itu bukan ibunya Alun kan ? ”. Tanya widya,
“ah mana jangan ngarang kamu Wid’ ! ”. Sela Yudha,
“itu di pojok sana ! ”. tegas Widya,
“ayo coba kita lihat ! ”. Yudha penasaran.
Dan saat begitu dekat, ternyata benar dugaan widya itu adalah ibu dari sahabatnya Alun.
“ibu…ibu kenapa ada disini sendiri,kemana Alun bu’ ? ”. Tanya Widya sedih.
Sambil menangis ibu menjawab tanya Widya,
“entah nak Widya, Alun sudah tinggalin ibu disini sendirian selama tiga hari ! ”. Jawab ibu,
“Ya Allah. ..dan ibu gak tahu kemana, dengan siapa Alun pergi ? ”. lanjut Widya,
“kemarin kenalan baru Alun datang namanya Ayu, langsung aj deh tu si Alun diajak kerja ”. kata ibu,
“memangnya Ayu tuh anak mana bu ? ’’. Tanya Widya penasaran,
“dia tuh katanya anak Menteng, mau kerja apa ibu gak tahu ”. jawab Ibu Alun,
” ok begini saja, bagaimana jika ibu sekarang pulang dahulu agar ibu lebih semangat lagi tuk dapat mencari Alun, saya yakin ibu sekarang lapar ! ”. sela Yudha,
” gak,,gak ibu gak akan pulang tanpa Alun, Alun itu anak ibu satu-satunya dan nak Widya tau sendiri kan kalo Alun memiliki sedikit keterbatasan ! ”. jawab ibu sambil menangis,
” ya...Widya tahu bu, tapi nanti jika ibu terus disini ibu akan sakit, dan ibu pasti tak bisa mencari Alun bersama kita bu’..! ”. desak Widya,
” baik nak Widya, ibu kan turuti kata nak Widya, tapi nanti kita kan cari Alun ya ! ”. kata Ibu,
” tapi sebelumnya dia ini siapa ? ”. tanya Ibu lagi,
” dia ini....Yudha bu’ , dia mantan kekasihnya Alun ! ”. jawab Widya,
“ ohhhh jadi dia yang ada di foto itu, foto yang diberitahu kepada ibu kalo Alun suka kepadanya, tapi sekarang Alun dibuang begitu saja !, kamu tahu kamu tuh seorang bajingan !, Alun tuh....”. Ibu khilaf,
” sudah bu’ jangan emosi, karena itu gak akan membuat Alun kembali ! ”. sela Widya, agar ibu tak lagi marah.
” baik, ayo kita pulang...tapi tolong nak Widya !, bilang sama dia agar tak lagi mempermainkan hati wanita ! ”. tegas Ibu,
” ia bu’ saya benar-benar minta maaf akan hal itu, dan sekarang saya ikut mencari Alun agar saya dapat menebus kesalahan saya pada Alun ! ”. Yudha menjawab.
Sudah lima hari Ibu dan Alun meninggalkan rumah, dan selama tiga hari Ibu ditinggal kan Alun sendirian di bawah kolong jembatan. Akan hal itu Widya terus merenung akan apa yang terjadi. Ternyata inilah cobaan dalam sebuah kehidupan tak memandang kepada siapa cobaan itu diberikan. Sekalipun kepada Alun, dan ini juga merupakan cobaan tuk menguji sejauh mana kesetiakawanan dia kepada sahabatnya.
Menyadari hal itu Widya, berpikir bahwa tak sepantasnya bila ia harus meninggalkan sahabatnya, ia akan terus mencari dimana Alun berada, karena dia tahu dia tak sendiri masih ada orang yang mencintai Alun selain dia, apalagi dia sangat kasihan apabila melihat Ibu Alun dengan semua nasib yang menimpanya selama ini.
Sampai di sekolah Widya bercerita kepada Haykal akan pencariannya bersama Yudha yang membawa sedikit harapan.
” Kal’ gua dan Yudha telah menemukan dimana Ibu Alun berada, sekarang beliau ada dirumah gua ! ”. Kata Widya,
” yang bener loe Wid’ ? ”. tanya Haykal penasaran,
“ ya bener lah, masa gua bohong ! “. jawab Widya tegas,
“ bagus kalo gitu, tapi loe ketemu dimana ? “. tanya Haykal,
” gua ketemu di kolong jembatan ! ”. jawab Widya,
” ha.....astagfirullah, gua bener-bener ga nyangka ! “. Haykal kaget,
“ tapi dimana Alunnya sekarang ? ”. lanjut Haykal,
” nah itu dia masalahnya, dia tinggalin ibunya gitu aja, kata ibunya tuk kerja, tapi gua gak tahu dia kerja apa sekarang ! ”. jawab Widya,
” ya udah kalo itu masalahnya, nanti kita cari bersama dimana Alun ! loe siap kan ? ”. tegas Haykal,
” selalu siap ! ”. jawab Widya,
” yang penting loe tahu kan di daerah mana Alun kerja ? ”. tanya Haykal,
” katanya ia kerja dengan Ayu kawannya, dan dia tuh anak Menteng ! ”. kata Widya,
” oke nanti kita kesana pulang sekolah, loe ajak Yudha ya ! ”. perintah Haykal.
Siang itu mereka segera bergegas ke daerah Menteng, tak lupa mereka menjemput dahulu Ibu Alun tuk ikut mencari Alun. Dari toko ke toko, pabrik yang ada di daerah itu ataupun pasar dan mall mereka mencarinya, hingga menjelang senja, hari itu mereka pun belum tahu keberadaan Alun.
Hari berikutnya Yudha mendapat informasi tentang teman Alun yang bernama Ayu, Yudha segera mengajak Widya dan Haykal tuk bertemu di daerah jalan HR. Rasuna Said Kuningan, karena Ayu bertempat tinggal disekitar jalan itu.
” benar kamu sudah tahu dimana Alun ? ”. tanya Widya khawatir,
” Alunnya aku belum tahu, tapi temannya yang bernama Ayu itu, katanya ia tinggal di sekitar sini ! ”. jawab Yudha,
” ya udah kita kesana aja langsung ! ” sela Haykal.
Segera mereka bertiga menuju rumah Ayu bersama, untuk memastikan benarkah Alun kerja bersama Ayu dan pekerjaan apa yang Alun dapatkan. Sampai di rumah Ayu mereka bertemu dengan si Ayu yang masih berada dalam keadaan kacau setelah berbenah rumah.
” maaf kamu Ayu ya ? ” tanya Widya.
” ya saya sendiri Ayu ! ” jawab Ayu lembut.
” ada apa ya ? ” tanya Ayu dengan heran.
” kami mencari seorang gadis bernama Alun, katanya dia bekerja dengan kamu, benarkah itu ? ” lanjut Widya.
” ya benar, Alun pernah kerja bareng aku, tapi baru 2 hari lalu Alun pergi karena dia katanya udah gak betah tinggal disini ! ” jawab Ayu.
” terus sekarang dia kerja dimana tinggal sama siapa ? ” lanjut Yudha penasaran.
” katanya sih dia bilang kerja di ’panti pijat’ di sekitar jalan Madiun ! ” kata Ayu.
” ha...h yang bener loe ? “ Tanya Haykal kaget.
“ ya,, dia yang bilang sendiri kok’ ! “ jawab Ayu.
“ tapi sebelumnya, kalian ini siapanya ya ? ” lanjut Ayu.
” kita semua ini sahabatnya, ya udah deh kalo gitu kita akan langsung mencari dimana Alun, karena sekarang ibunya menunggunya di rumah ! ” jawab Widya.
” terima kasih ya, atas informasinya ! ” sela Yudha.
Dan sore berlalu, seakan tak peduli waktu mereka tetap mencari dimana Alun. Satu persatu panti pijat yang ada di jalan Madiun mereka tanyai hingga waktu pukul 23.00 malam, tapi pencarian malam itu membuahkan hasil bagi mereka. Saat Haykal bertanya di panti pijat milik bapak Acong, Haykal melihat gadis yang mirip Alun keluar dari ruang kamar tuk melayani tamu.
Terbesitlah sebuah rencana dari otak Haykal, dalam pikirannya Haykal merencanakan tuk membawa pulang Alun, dengan cara menyergap Alun di luar panti pijat agar tak tercipta kegaduhan. Segera ia menuju kepada kawan-kawannya yaitu
Yudha dan Widya yang sudah menunggu sejak lama, tuk mendiskusikan rencananya karena dia sudah tahu bahwa Alun bekerja di tempat yang ”kurang benar”, sehingga ia begitu khawatir.
” hay’ kawan-kawan gua tahu dimana Alun ! ” kata Haykal tiba-tiba.
” ah,, yang benar kamu ’kal ?! ” Yudha kaget.
” ya jangan ngaco lo ! ” sela Widya.
” udah kalo kalian gak’ percaya, gini aja ,loe mau bantuin gua ga ? ” Haykal meyakinkan.
” tuk ? ” Widya heran.
” ya bawa pulang Alun, karena.....karena...”. kata Haykal ragu-ragu,
” karena apa ’kal ? ”. Widya bingung,
” karena dia bekerja di panti pijat, yang sebelah situ, kalian lhat sendiri kan !! ”. tunjuk Haykal,
” itu...itu ! ”. Widya dan Yudha kaget bersama,
“ ya udah ayo kita jemput dan bawa pulang dia ! “ ajak Yudha.
“ tunggu dulu, gua punya rencana loe berdua bantuin gua ya ! ”
” oke, tapi apa rencana loe ? ” tanya Yudha dan Widya besamaan.
” dia kan pulang sekitar 3 jam lagi, jadi kita harus tunggu dia sampai pulang agar tak ada keributan di tempat itu !, ngerti kan maksud gua !?!? ” ucap Haykal.
” ya..ya kita harus tunggu, tapi 2 jam lagi jam 2 pagi kita kan besok harus sekolah ! ” ujar Widya.
” ya terserah, loe mau tolongin temen loe atau ga’ ! “ tegas Haykal.
“ oke kita kan tunggu ! ” jawab Yudha.
” tapi biar gua dan Yudha aja yang nunggu disini, loe Wid’ jemput ibunya Alun !, karena gua yakin Alun gak akan mau pulang tanpa bujukkan dari ibunya ” perintah Haykal.
” oke gua akan jemput ibunya Alun, toh jarak dari rumah kesini bisa ditempuh dalam waktu 2 ½ jam ” ujar Widya.
Ternyata Ibu Alun dan Widya benar datang lebih awal ½ jam dari jam pulang kerja Alun. Malam yang semakin pekat, dengan bulan yang tak mau menampakkan sinarnya tetap tak menggoyahkan hati sahabat, kekasih dan Ibu dari seorang gadis lugu pemilik nama lengkap Aluna Arum Putri, yang kebahagiaannya mulai sirna karena kejamnnya dunia.
Saat Alun pulang kerja pun kini tiba, semua berharap cemas namun tetap optimis bahwa Alun kan mau tuk dibawa pulang. Tiba-tiba keluarlah gadis berambut panjang dengan tinggi semampai yang merupakan sebuah kelebihan yang dimiliki Alun diantara keterbatasannya dari panti pijat yang ditunjuk Haykal sebagai tempat kerja Alun
” itu Alun...itu ya kan ! ” kata Haykal tiba-tiba.
” ya..ya ayo kita jemput sekarang ! ” Ibu, Widya, dan Yudha menjawab bersama.
Segera mereka bergegas lari bersama tuk menghentikan langkah Alun agar tak semakin jauh,
” Alun...tunggu...! ” teriak Widya dan Ibu Alun bersama.
Seketika Alun menengok kearah mereka dan kaget,
” Ibu,,Widya,,,” Alun kaget
” ngapain ...ngapain kalian disini ha..., mau ngapain nyari Alun hah..huuu!! ” seketika kesenyapan malam berubah karena Alun berkata histeris sambil menangis menandakan bagaimana keterbatasan Alun itu ada,
” Alun...dengarin Ibu nak !, ngapain Alun tinggalin ibu... buat apa Alun kerja di tempat kaya gini, ini tuh gak bener !!! ” Ibu menenangkan Alun.
” ibu gak tau kan...ini tuh biar utang kita lunas tau gak !! ” teriak Alun.
” ya...ya ibu tahu, tapi gak harus kerja di tempat kaya gini kan !, ini tuh gak bener ”
” ha..h ibu nih salah sangka sama Alun nih,,pasti ni gara-gara mas Yudha ni,,mas udah ngomong apa aja ke Ibu ha..h ! ” jawab Alun sambil menangis
” Alun...Alun dengarin mas Yudha tuh kesini cuma mau minta maaf aja, mas Yudha gak bilang apa-apa ke Ibu kamu kok ! ” jawab Yudha.
” ah..bohong nih,,mas Yudha tuh udah buat Alun kecewa kaya gini, Alun udah gak mau ketemu lagi sama mas’ ! ” teriak Alun lagi.
” gak-gak Alun Yudha benar mau minta maaf ! ” sela Widya coba tuk menenangkan.
” udah deh Wid’ gak usah ikut-ikutan, Widya tuh gak tau apa-apa ! ” jawab Alun.
” udah ayo Alun kita pulang bareng Ibu ! ” perintah Ibu tegas.
” gak bisa ’bu, nanti utang kita gimana,ntar kalo gak kebayar kita gak bisa pulang ! ” jawab Alun sambil menangis.
” utang Alun...udah kita bayarin lunas ! ” sela Haykal dan Widya.
” ha..h pada bohong nih sama Alun nih,,bercanda ya ! ledek Alun.
” gak..kita berdua gak bohong, kita kan sahabat dan sahabat akan selalu membantu kan ! ” Haykal meyakinkan.
” buktinya apa coba,,,gak da kan ! ”. Alun ragu,
” oke,,,kita berdua akan buktikan ! ”. jawab Haykal.
” Wid’ panggil orang itu,,!!”. perintah Haykal.
“ pak bisa tolong kemari,,tolong katakan yang sebenarnya ! ”. Widya memberi isyarat pada seseorang di balik mobilnya,
“ iya benar,,utang kamu dan Ibu kamu sudah lunas, sekarang kamu bisa pulang kerumah lagi bersama Ibu ! “. kata seorang lelaki yang ternyata adalah pemilik kontrakan rumah Alun,
” jadi,,,bener kata Haykal dan Widya ?!?! “ ALun kaget.
“ makasih ya semuanya,,,dah mau bantuin Alun ! ”. kata Alun dengan senyum lugunya,
Dan malam yang pekat penuh dengan kedinginan dunia kini sedikit terasa hangat bagi mereka semua Alun bisa tersenyum kembali dan kembali ia mendapat pelajaran tentang kehidupan walau sebenarnya bukan hanya Alun yang mendapat pelajaran itu tapi juga kepada semua sahabatnya dan terutama Yudha, yang pernah menjadi kekasihnya.
Satu hal yang buat mereka akan selalu mengenangnya, bahwa mereka percaya akan bagaimana sebuah cinta itu dapat membuat semuanya menjadi indah, semua kini tersenyum diakhir sebuah cerita dan semuanya hanya bisa dijawab oleh waktu, kini mereka mengerti bahwa semua tak harus berliku tinggal bagaimana kita memberi dan melakukannya dari hati tuk beri yang terbaik. Cerita tentang Yudha yang pernah mengecewakan gadis yang kini tersenyum kembali, ia akhirnya mendapat maaf dari Alun dan Ibunya, kini ia merasa lega karena bebannya sedikit ringan selain itu Yudha kini berkesempatan tuk kembali menjaga Alun baik suka maupun duka.











tugas akhir B.Indonesia waktu SMA mudah-mudahan bisa jadi referen
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hostgator Discount Code