Sabtu, 21 Maret 2009

Bila Kita Sakit Hati

MENYIKAPI AMARAH
Oleh ; Risky R. Yudha
XII A3 / 33

Akal dan nafsu adalah anugrah dari ALLAH untuk manusia. Diantara macam nafsu salah satunya adalah nafsu amarah. Rasulullah SAW adalah manusia seperti kita yang dianugrahi emosi oleh ALLAH. Yang harus kita tiru dari Rosulullah SAW adalah kemampuan beliau mengendalikan emosi tersebut menjadi suatu kebaikan. ALLAH memberikan nafsu marah sebagai suatu ujian.

 ALLAH berfirman dalam surat AT-TAGABUN (QS: 64-14)

Artinya : 
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya diantara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya ALLAH Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Tujuan:
Menjaga dan memelihara salah satu anugrah ALLAH yaitu nafsu amarah dengan bagaimana kita menyikapinya / menempatkan nafsu amarah ini menjadi ladang pahala.

Sedikit bicara, banyaklah berdoa, cukup satu kalimat untuk mengekspresikan kemarahan, namun penuh makna yang mendalam. Intonasi datar caranyapun tepat, marahlah pada saat yang tepat dan dengan alasan yang jelas, sehingga mampu membangkitkan kesadaran serta tidak menyakiti siapapun.

Amarah yang berlebihan tentunya akan mematikan kreatifitas yang ada di dalam diri kita. Pada saat itu, yang ada di pikiran kita adalah kebencian dan kita tidak dapat memikirkan hal lain yang lebih berguna. 
Selain itu sebenarnya kita tidak menyelesaikan masalah. Kita hanya mencoba untuk lari dari masalah tanpa berusaha menyelesaikannya. Pada dasarnya kita hanya menambah masalah baru, yaitu kita harus menyelesaikan amarah kita, sementara penyebab amarah kita masih kita tunda untuk diselesaikan.

Seorang pemikir besar juga berkata
No one can make you jealous, angry, vengeful, or greedy – unless 
you let him. – Tak seorangpun membuat Anda cemburu, marah, 
mendendam, atau rakus – kecuali Anda mengijinkannya." 
~ Napoleon Hill~

Sepenggal Kata-kata Napoleon diatas juga bisa kita jadikan acuan bagaimana kita harus menyikapi rasa sakit hati kita atau amarah kita. Sebelum kita meluapkan rasa amarah kita karena sebuah kekecewaan atau karena penghinaan yang tak habis kepada kita, ada lebih baiknya kita bercermin kepada diri kita, mengapa kita dapat merasakan hal ini? atau kenapa hal ini harus terjadi kepada kita?

Secara logika, kita tahu bahwa kita sebagai mahluk yang berpikiran cerdas dan berakal sehat, namun pada saat hal-hal buruk yang menyangkut perasaan kita, kita tidak merasa demikian. Kita hanya memiliki sedikit kontrol atas diri kita, tapi seringkali perasaan kita yang lebih banyak memegang kontrol atas diri kita.

Dalam riwayat Abu Hurairah dikatakan,
"Orang yang kuat tidaklah yang kuat dalam bergulat, namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah (H.R. Malik)"

Amarah Mungkin kita bisa luapkan saat kecewa atau sakit hati kita rasa, bahkan apabila terluap mungkin takkan menganggu kesehatan jiwa kita, selain itu marah juga manusiawi. Namun kita juga harus tahu kapan dan dimana kita melampiaskan kemarahan itu tapi sebenarnya lebih baik kita mengendalikan kemarahan itu dan kita harus mengontrol sepenuhnya kuasa atas diri kita yang sedang penuh rasa kecewa dan marah itu. 

Kita harus mempunyai tindakan yang cerdas dalam mengontrol emosi diri kita. Sekarang coba ingat, pernahkah anda marah dan meluapkannya dengan mengurung diri di kamar karena diperlakukan secara tidak adil atau kecewa atas apa yang terjadi kepada kita. Anda pasti akan menunggu mereka yang pernah berbuat salah pada anda dengan harapan mereka akan datang dan meminta maaf kepada anda. Hal itu tentunya hanya akan membuat diri anda semakin terluka karena anda lebih mementingkan ego anda.

Namun apabila anda marah tetapi berhasil tersenyum sambil berkata,"aku begitu marah dengan perlakuanmu tapi ku takkan menangis hanya karena hal itu." Mungkin anda akan mendapatkan sesuatu yang beda dari diri anda, mungkin anda akan lebih banyak mendapatkan hal positif, kreana kita nerpikaran cerdas pastinya kita lebih memilih hal itu bukan!

Dalam bukunya "An Intelligen Life" Julian Short mengatakan
"....Ingatlah, hidup cerdas bukanlah berpura-pura anda tidak memiliki emosi, hidup cerdas adalah tentang bagaimana anda bersikap saat menunjukkan emosi anda..."(halaman 37)

Terlihat jelas bahwa pengendalian emosi yang menggelora seiring dengan denyut jantung dan adrenalin yang tinggi merupakan suatu hal yang lebih baik kita lakukan daripada kita meluapkan kemarahan itu secara percuma atau sia-sia belaka apalagi secara brutal hanya akan merugikan diri kita bahkan orang lain.
Bila kita benar-benar manusia yang berpikiran cerdas coblah untuk melihat setiap masalah dengan “ mata yang jernih “. Mungkin bila anda dengan tenang memikirkan masalah tersebut, anda akan tersadar bahwa itu adalah masalah kecil dan tak sepatutnya anda marah. 
Karena pada dasarnya tidak semua hal berjalan sesuai dengan keinginan anda. Maka terimalah kenyataan itu dengan sebuah senyuman.
“Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu, pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.”
Hendra site’
Beberapa hal yang dapat saya simpulkan dalam menyikapi amarah adalah, bagaimana kita harus mengendalikan potensi pikiran cerdas kita dan menggunakannya di saat yang tepat selain itu kita harus terus mengingat ajaran Rasulullah SAW tentang bagaimana Beliau menyikapi amarah-Nya 
Selain itu cobalah untuk selalu mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan menilai lebih jauh bagaimana diri kita .
Demikianlah beberapa artikel yang dapat saya sampaikan tentang menyikapi amarah dan pentingnya mengendalikan amarah itu sendiri
Dan mulai sekarang cobalah untuk menjadi orang yang lebih cerdas dalam berpikir atau bertindak jangan hanya mentiongkan nafsu belaka . Karena semua yang berhubungan dengan amarah itu pasti merugikan apalagi bila amarah kebencian sudah menghambat langkah kita tuk meraih asa dan cita kita. Kata-kata terakhir yang saya kutip dari sebuah website seorang motivator handal demikian, akan menutup artikel marah yang saya tulis ini dan semoga bisa menjadikan bahan acuan tuk kita lebih baik kedepannya.

Terima kasih

"...Lepaskanlah sakit hati agar langkah Anda semakin ringan untuk mengejar impian yang lebih besar dan berarti dalam hidup Anda. Melepaskan sakit hati memungkinkan Anda menjadi manusia lebih baik dan hebat....."
.: www.andrewho-uol.com :.


Tidak ada komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hostgator Discount Code